Perkuliahan 7
Perkuliahan7 (25 Oktober 2020),
Matakuliah: Keamanan Sistem Komputer C31040319,
Stenografi
Pengertian Stenografi berasal
dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu “STENOS” yang
berarti singkatan atau pendek “GRAPHEIN” yang berarti tulisan. Jadi
stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek. Tulisan
ini diciptakan sedemikian pendek sehingga kalau kalian membutuhkan sepersekian
detik untuk menulis satu huruf, dengan steno hanya membutuhkan setengah waktu
dari huruf abjad pada umumnya. Stenografi menggunakan tanda tertentu yang lebih
ringkas dari arti sebenarnya, lalu dibuat lebih ringkas dengan tidak menulisnya
secara utuh dalam abjad tapi menggurangi beberapa huruf sehingga lebih ringkas
lagi, sehingga waktu yang digunakan untuk menulis stenografi lebih singkat dari
saat kata itu diucapkan. misal jika dengan huruf latin atau abjad b seseorang
perlu satu lengkungan dan satu garis lurus, dalam stenografi hanya memerlukan
satu lengkungan saja atau hanya satu gerakan dari dua gerakan yang biasa
dilakukan. Jadi steno jelas jauh lebih cepat untuk menangkap sebuah informasi
dengan tulisan daripada dengan huruf latin atau abjad.
Sejarah Stenografi
Stenografi berkembang mulai
beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan
dibeberapa tempat didunia. Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di
negara-negara tertentu, misalnya : Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright
pada tahun 1588 John Willis pada tahun 1602 dan J. Pitman yang ketiganya
berasal dari Inggris ( London ) Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John
Comstock Evans. Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824.
Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878 dari
Perancis. Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul
oleh Gerard Schaap. Di Indonesia sendiri terdapat pengarang J. Paat / Sabirin
dan Karundeng tahun 1925. Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1
Januari 1968 telah ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi
standar mata pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem
Karundeng merupakan sistem Nasional dan hingga saat ini belum ada perubahan
kembali mengenai stenografi. Jadi tidak heran di dunia pendidikan buku-buku
mengenai stenografi sedikit terbatas dan sedikit susah untuk dicari diluar
perpustakaan sekolah dan terkadang yang ada adalah buku usang yang hampir
termakan usia.
Stenografi pertama kali ditulis
oleh seorang sejarawan yunani yaitu Herodotus. Histaeus mengirim pesan rahasia
kepada anak laki-lakinya, Aristagoras di militus. Histaeus menulis pesan dengan
mentato di kulit kepala seorang budak dan ketika rambut mulai tumbuh, histaeus
mengutus budak itu ke militus untuk mengirimkannya.
Perbedaan Stenografi dan
Kriptografi
Steganografi tidak menggunakan
perubahan dalam struktur pesan. Di sisi lain, kriptografi mengubah struktur
pesan rahasia standar ketika ditransfer di sepanjang jaringan.
§ Domain
spasial, transformasi embedding domain, dan berbasis model adalah beberapa
algoritma yang digunakan dalam steganografi. Sebaliknya, kriptografi
menggunakan teknik yang disebut sebagai transpositional, subtitusi, stream, dan
block cipher.
§ Steganografi
dapat digunakan pada media apa saja seperti teks, audio, video dan gambar
sementara kriptografi hanya diterapkan pada file teks.
§ Rekayasa
terbalik yang digunakan untuk memecahkan kode pesan dalam kriptografi dikenal
sebagai analisis kriptografi. Sebaliknya, teknik yang digunakan untuk
mendeteksi keberadaan steganografi dikenal sebagai steganalisis.
Tujuan Stenografi
§ Dapat
dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber
§ Dapat
di pakai oleh sekertaris, mahasiswa dan profesi lain yang membutuhkan
ketrampilan menulis dengan cepat
§ Membuat
hasil persidangan atau risalah lengkap
§ Untuk
mencatat berita atau pesan
Fungsi Stenografi untuk menulis
atau menangkap pembicaraan/pidato/suara yang kita dengar dari sumber suara.
Sumber suara ini dapat kita dengar dari seseorang, radio, televisi, tape
recorder dan lain sebagainya.
METODE
STEGANOGRAFI
1. Least
Significant Bit (LSB)
Metoda yang digunakan untuk menyembunyikan
pesan pada media digital tersebut berbeda-beda. Contohnya, pada berkas image
pesan dapat disembunyikan dengan menggunakan cara menyisipkannya pada bit
rendah atau bit yang paling kanan (LSB) pada data pixel yang menyusun file
tersebut.
2. Algorithms
and Transformation
Merupakan metode steganografi dengan
menyembunyikan data dalam fungsi matematika. Dua fungsi tersebut adalah
Discrete Cosine Transformation (DCT) dan Wavelet Transformation. Fungsi DCT dan
Wavelet yaitu mentransformasi data dari satu tempat (domain) ke tempat (domain)
yang lain. Fungsi DCT yaitu mentransformasi data dari tempat spatial (spatial
domain) ke tempat frekuensi (frequency domain).
3. Redundant
Pattern Encoding
Merupakan metode menggambar pesan kecil
pada kebanyakan gambar. Keuntungan dari metode ini adalah dapat bertahan dari
cropping (kegagalan). Kerugiannya yaitu tidak dapat menggambar pesan yang lebih
besar.
4. Spread
Spectrum method
Spread Spectrum steganografi
terpencar-pencar sebagai pesan yang diacak (encrypted) melalui gambar (tidak
seperti dalam LSB). Untuk membaca suatu pesan, penerima memerlukan algoritma
yaitu crypto-key dan stego-key. Metode ini juga masih mudah diserang yaitu
penghancuran atau pengrusakan dari kompresi dan proses image (gambar).
STEGOSYSTEM
Stegosystem
berisi tentang penyerangan-penyerangan yang dilakukan terhadap suatu sistem
steganografi, sebuah perbedaan penting harus dibuat di antara
penyerangan-penyerangan pasif di mana penyerang hanya dapat memotong data, dan
penyerangan-penyerangan aktif di mana penyerang juga dapat memanipulasi data.
Secara umum stegosystem terdiri dari
tiga tahap yaitu algoritma untuk mendapatkan kunci, mengkodekan pesan, dan
men-decode pesan.
Model
STEGOSYSTEM
Stego-Only-Attack
dan Stego-Attack
Stego-Only-Attack
(Penyerangan hanya Stego). Penyerang telah menghalangi stego data dan dapat
menganalisisnya. Stego-Attack (Penyerangan Stego). Pengirim telah menggunakan
cover yang sama berulangkali untuk data terselubung. Penyerang memiliki berkas
stego yang berasal dari cover file yang sama. Dalam setiap berkas stego
tersebut, sebuah pesan berbeda disembunyikan.
Cover-Stego-Attack
dan Manipulating the cover data
Cover-Stego-Attack
(Penyerangan selubung Stego). Penyerang telah menghalangi berkas stego dan
mengetahui cover file mana yang digunakan untuk menghasilkan berkas stego ini.
Ini menyediakan sebuah keuntungan melalui penyerangan stego-only untuk si
penyerang. Manipulating the cover data (Memanipulasi data terselubung).
Penyerang dapat memanipulasi data terselubung dan menghalangi hasil data stego.
Ini dapat membuat tugas dalam menentukan apakah data stego berisikan sebuah
pesan rahasia lebih mudah bagi si penyerang.
Comments
Post a Comment